Jakarta, BBC Nusantara – Nama Stephen Hawking mungkin tidak asing lagi bagi pecinta sains, tetapi seberapa dalam kita benar-benar memahami dampak luar biasa dari kontribusinya?
Dari menyingkap rahasia lubang hitam hingga mengubah cara kita memandang asal-usul alam semesta, Hawking adalah ikon yang meninggalkan warisan ilmu pengetahuan yang tak ternilai.
Awal Kehidupan: Menantang Batas Keterbatasan
Lahir pada 8 Januari 1942 di Oxford, Inggris, Stephen William Hawking tumbuh dalam keluarga yang menjunjung tinggi pendidikan. Sebagai anak yang cerdas dan penuh rasa ingin tahu, Hawking menunjukkan minat pada sains sejak dini. Namun, hidupnya berubah drastis saat didiagnosis dengan amyotrophic lateral sclerosis (ALS) pada usia 21 tahun.
Dokter memperkirakan hidupnya hanya akan berlangsung beberapa tahun lagi, tetapi Hawking menantang prediksi itu, bertahan selama lebih dari lima dekade dan menjadi simbol ketangguhan intelektual.
Kontribusi di Dunia Fisika: Membuka Jendela ke Alam Semesta
Hawking menjadi terkenal di dunia ilmiah karena teorinya yang revolusioner tentang lubang hitam dan kosmologi. Salah satu kontribusinya yang paling terkenal adalah konsep “Hawking Radiation”, yang membuktikan bahwa lubang hitam tidak sepenuhnya gelap seperti yang selama ini dipercaya.
Ia menunjukkan bahwa lubang hitam dapat melepaskan partikel radiasi, yang berarti bahwa lubang hitam perlahan-lahan menguap dan akhirnya lenyap. Penemuan ini mengubah pandangan ilmuwan tentang hukum fisika kuantum dan relativitas umum.
Bersama fisikawan Roger Penrose, Hawking juga membuktikan bahwa alam semesta berawal dari singularitas—sebuah titik dengan kerapatan tak terbatas—seperti yang dijelaskan dalam teori Big Bang.
Penemuan ini memicu diskusi panjang tentang asal-usul kosmos, membuat Hawking menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam bidang kosmologi modern.
Karya Populer: Menyatukan Ilmu dan Publik
Selain pencapaian akademiknya, Hawking juga memiliki kemampuan luar biasa dalam menjembatani sains dengan masyarakat umum. Buku bestseller-nya, “A Brief History of Time,” menjadi fenomena global, menjelaskan konsep-konsep rumit seperti ruang-waktu dan lubang hitam dalam bahasa yang dapat dipahami oleh pembaca non-ilmiah. Buku ini terjual lebih dari 25 juta kopi dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 40 bahasa.
Inspirasi yang Abadi
Terlepas dari kondisinya yang membuatnya hampir sepenuhnya lumpuh, Hawking terus bekerja dan berbicara melalui teknologi komunikasi berbasis komputer. Ia menjadi simbol keberanian, menunjukkan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang bagi kecemerlangan intelektual.
Hawking juga terlibat dalam berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang perubahan iklim, eksplorasi ruang angkasa, dan keberlanjutan kehidupan manusia di planet ini.
Akhir Kehidupan, Awal dari Legenda
Stephen Hawking meninggal dunia pada 14 Maret 2018 di Cambridge, Inggris, meninggalkan jejak mendalam di dunia sains dan inspirasi yang abadi. Pemikirannya tidak hanya mengubah fisika tetapi juga menyentuh hati jutaan orang di seluruh dunia.
Hawking adalah bukti bahwa keterbatasan adalah tantangan, bukan penghalang. Namanya akan terus dikenang sebagai salah satu jenius terbesar abad ke-20, seorang ilmuwan yang keberaniannya dalam menghadapi hidup sebanding dengan kejeniusannya dalam memahami kosmos. (pj/yss)