Sangatta, BBC Nusantara.co.id – Pesta Adat Pelas Tanah kembali digelar pada tahun 2024 di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), menjadi saksi hidup dari kelestarian budaya Suku Kutai yang mengakar kuat.
Ini bukan sekadar perayaan tahunan, melainkan sebuah ajang untuk mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan warisan leluhur dan mengokohkan persatuan dalam keberagaman di Bumi Kutai.
Kepala Adat Besar Kutai Timur, H. Sayidd Abdal Nanang Al-Hasani, menegaskan bahwa Pesta Adat Pelas Tanah ke-9 tahun ini memiliki makna yang jauh lebih dalam dari sekadar seremonial belaka.
Menurutnya, Pelas Tanah merupakan tradisi sakral yang tidak hanya membersihkan kampung, tetapi juga membersihkan jiwa-jiwa yang menghuninya, menjadi doa bersama untuk keselamatan dan keberkahan masyarakat.
“Pesta ini adalah simbol kesejahteraan yang tak terhingga, sebuah upacara pembersihan, sekaligus ungkapan rasa syukur kepada Tuhan. Lebih dari itu, acara ini menjadi momentum untuk mempererat persatuan di tengah keberagaman,” ujar H. Sayid Abdal Nanang Al-Hasani saat ditemui di kediamannya pada Senin, 24 Desember 2024.
Dalam acara ini, masyarakat Kutim – yang terdiri dari berbagai suku, berkumpul dalam keharmonisan, merayakan kebersamaan, dan mengingatkan kita akan pentingnya menjaga budaya. Setiap partisipasi menjadi bukti bahwa keberagaman bukanlah hal yang memecah, tetapi justru menjadi kekuatan yang mempererat ikatan sosial.
Namun, Pelas Tanah lebih dari sekadar ritual adat. Ini adalah panggilan bagi pemerintah dan dunia usaha untuk semakin memberikan perhatian kepada pelestarian budaya lokal. Sudah saatnya kita semua menyadari bahwa kebudayaan adalah aset berharga yang tidak hanya perlu dilestarikan, tetapi juga diperkuat perannya dalam pembangunan daerah. Keterlibatan aktif pemerintah dan perusahaan dalam acara ini sangat penting untuk mendukung kemajuan Kutai Timur.
“Budaya adalah kekayaan kita. Melestarikan budaya bukan hanya tugas masyarakat adat, tetapi juga tanggung jawab kita semua. Kami mengajak pemerintah dan dunia usaha untuk memberikan apresiasi lebih besar kepada acara seperti ini, agar kebersamaan dan kemajuan Kutim semakin terwujud,” ujar H. Sayid Abdal Nanang Al-Hasani dengan penuh harapan.
Pesta Adat Pelas Tanah yang berlangsung dari 23 hingga 25 Desember 2024 disimpang 4 APT Pranoto Sangatta Utara ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam perjalanan kebudayaan Kutai. Sebuah momen yang mengingatkan kita akan pentingnya menghargai adat, merawat persatuan, dan membangun daerah dengan penuh semangat gotong royong.( sapta/*)
#PelasTanah2024
#BudayaKutai
#LestarikanAdat
#KebersamaanUntukKutai
#PemerintahBeriApresiasi
#WarisanBudayaKutai