Manokwari, BBC Nusantara –Pengamanan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di seluruh wilayah Indonesia menjadi tugas dan tanggung jawab yang diberikan Negara kepada TNI dan Kepolisian RI (Polri), terutama guna memberikan rasa aman bagi masyarakat yang merayakan Natal dan menyambut tahun baru.
Berkaitan dengan itu, Ketua Wilayah I Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Papua Barat, Pdt. Piter Maniburi meminta kepada masyarakat untuk menyerahkan dan mendukung sepenuhnya personil TNI dan Polri dalam menjaga keamanan dan ketenteraman di wilayah Papua Barat, termasuk memberikan rasa aman bagi umat Kristiani yang merayakan Natal.
Menurut Pdt. Maniburi kepada BBC Nusantara di Manokwari, Senin (23/12), aparat TNI dan Polri memiliki tugas dan tanggung jawab besar untuk menciptakan situasi yang kondusif, terutama menjelang, saat, dan pasca-perayaan Natal. Ia berharap masyarakat dapat bersinergi dengan aparat keamanan demi menjaga kedamaian di Indonesia, termasuk di wilayah Papua Barat.
“Saya berharap masyarakat juga ikut membantu menjaga keamanan di lingkungan masing-masing, hal ini terutama karena kita akan memasuki hari Natal. Mari kita dukung TNI dan Polri dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa pemerintah bersama TNI dan Polri harus memberikan jaminan rasa aman kepada masyarakat. Sebagai imbal balik, masyarakat diimbau juga untuk memberikan dukungan aktif demi terciptanya keamanan, kedamaian, dan ketenteraman pada saat umat Kristiani merayakan Natal.
Pendeta Maniburi juga mengingatkan masyarakat, apabila ada aspirasi atau ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintah, termasuk kepada pemerintah daerah, diharapkan menyampaikannya melalui saluran resmi sehingga dapat didengar dan ditindaklanjuti.
“Dengan demikian, apa yang menjadi harapan masyarakat bisa terjawab,” tambahnya.
Ia juga mengajak umat Kristiani di Papua Barat untuk memaknai Natal sebagai momentum perdamaian dan persatuan. Menurutnya, sangat penting bagi seluruh masyarakat untuk menjaga kerukunan, di tengah masyarakat Indonesia, termasuk Papua Barat, yang multi-etnis.
“Mari menjaga kerukunan, kebersamaan, persatuan, dan kesatuan. Jika kita bersatu, kita akan menjadi kuat,” katanya. (Amatus Rahakbauw K/ys_soel)