Jakarta, BBC Nusantara – Leuweung Sancang adalah salah satu hutan legendaris yang berada di ujung Kabupaten Garut, Jawa Barat. Hutan ini sangat terkenal karena keanggkerannya.
Hutan ini bukan hanya terkenal karena cerita mistis dan legenda yang melekat, tetapi juga karena keindahan alamnya yang luar biasa. Leuweung Sancang dipercaya menjadi tempat menghilangnya Prabu Siliwangi (Raja Kerajaan Sunda Pajajaran) beserta pasukan harimaunya, Maung, menjadikannya sebagai salah satu hutan keramat di Indonesia.
Walau dihiasi dengan cerita angker, Sancang juga menyimpan pesona alam yang menakjubkan.Dikenal sebagai cagar alam dengan luas sekitar 2.313 hektare, hutan ini terletak di Desa Sancang, Kecamatan Cibalong, dan berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.
Leuweung Sancang diakui sebagai kawasan konservasi dengan beragam ekosistem, termasuk hutan dataran rendah, hutan mangrove, dan pantai yang indah. Keanekaragaman flora dan fauna yang ada di Sancang juga menjadi daya tarik tersendiri.
Di hutan ini tumbuh pohon-pohon raksasa dan terdapat flora endemik, seperti Rafflesia Padma yang langka. Selain itu, Leuweung Sancang juga merupakan habitat bagi satwa langka, termasuk Owa Jawa, macan tutul, dan merak.
Masyarakat setempat meyakini bahwa beberapa kawasan dalam hutan ini memiliki kekuatan mistis yang membuatnya angker.
Kisah Kean Santang
Salah satu cerita rakyat yang terkenal mengisahkan tentang Raden Kiang Santang, anak Prabu Siliwangi, yang mengejar ayahnya ke Leuweung Sancang.
Konon, di kawasan ini, Prabu Siliwangi dan prajuritnya berubah menjadi Maung Bodas, dan hanya orang-orang berilmu tinggi yang mampu memanggil mereka. Cerita-cerita seperti ini menambah nuansa mistis di kawasan ini.
Walaupun kaya akan legenda, Sancang juga menghadapi tantangan nyata, yaitu ancaman dari perburuan liar dan kerusakan lingkungan. Meskipun luas kawasan tetap terjaga, flora dan fauna yang ada semakin sulit ditemukan.Banyak spesies endemik yang kini terancam punah.
Masyarakat sekitar Leuweung Sancang menjalani kehidupan yang harmonis meski jauh dari pusat kota. Mereka menggantungkan hidup dari pertanian, perikanan, dan perdagangan. Setiap tahun, mereka merayakan syukuran laut sebagai bentuk rasa syukur atas hasil laut yang melimpah, memperkuat ikatan sosial dan budaya di antara mereka.
Leuweung Sancang adalah tempat yang menyimpan keindahan, misteri, dan tantangan. Melestarikan hutan ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga kita semua.
Keberadaan hutan yang terjaga dapat memberikan manfaat bagi generasi mendatang, baik dari segi ekosistem maupun nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Mari kita jaga dan lestarikan Leuweung Sancang, hutan yang penuh pesona dan cerita. (yss/PJ)