Padang, BBC Nusantara – Kementerian Agama RI mengusulkan pelibatan personel TNI menjadi petugas haji pada musim haji 2025. Hal itu sebagai upaya peningkatan layanan kepada jamaah haji asal Indonesia.
Wakil Menteri Agama RI Romo HR Muhammad Syafii akhir pekan lalu di Padang menyampaikan, ntuk mendukung peningkatan layanana haji, pemerintah berencana untuk mengkombinasikan petugas pelayanan haji dengan melibatkan personel TNI. Wacana tersebut semata-mata untuk meningkatkan pelayanan ibadah.
“Kami menilai, selama ini pelayanan haji kepada jemaah haji Indonesia masih belum optimal. Hal itu karena masih ditemukan sejumlah petugas haji yang tidak disiplin atau tidak optimal dalam memberikan pelayanan kepada jamaah haji,” kata Romo HR Muhammad Syafii saat peluncuran aplikasi terbaru Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di Padang.
Wamen menmabhakna, dengan adanya usulan melibatkan personel TNI menjadi petugas haji, diharapkan dapat memperbaiki layanan terhadap jamaah haji asal Indonesia. Sehingga tidak ada lagi laporan ataupun keluhan yang disampaikan jamaah usai menunaikan ibadah haji.
“Nantinya Kementerian Agama akan mengusulkan kuota 50 hingga 60 persen personel TNI menjadi petugas haji dengan pangkat dibawah Kapten. Sisanya bisa diisi oleh perwakilan dari organisasi masyarakat dan lainnya. Kendati demikian, pelibatan TNI baru sebatas usulan sehingga nantinya akan ada tinjauan atau kajian mendalam,” katanya.
Hadir pada acara itu antara lain Kepala Badan Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah, Plt. Gubernur Sumbar Audy Joinaldi, Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Mahyudin beserta Kabag TU dan Kepala Bidang, BPS BPIH, dan perwakilan BPKH se Indonesia.
Kampung Haji Mekkah
Pada bagian lain Wamenag RI mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto ingin membangun kampung haji di Tanah Suci. Ini terkait banyaknya jumlah jemaah haji dan jahaah umrah asal Indonesia yang beribadah ke Arab Saudi.
“Indonesia mengirim jemaah haji dan umrah terbesar di seluruh dunia. Dalam setahun hampir dua juta jemaah melaksanakan umrah, ditambah sekitar 241 ribu jemaah haji,” katanya.
Dikemukakan, kontribusi Indonesia terhadap Arab Saudi dalam penyelenggaraan ibadah haji begitu besar. “Atas kondisi ini, Presiden Prabowo Subianto berkeinginan membangun kampung haji di Kota Mekkah, untuk memudahkan jamaah haji asal Indonesia,” katanya lagi.
Kampung haji itu, katanya, merupakan komitmen Presiden Prabowo dan Pemerintah Indonesia untuk memberikan pelayanan yang prima kepada jemaah haji asal Indonesia.
Rencana pendirian kampung haji Indonesia di Mekkah, lanjut Romo, sebetulnya telah mendapat respons positif dari Kerajaan Arab Saudi terutama Pangeran Muhammad Bin Salman (MBS).
“Beliau (presiden) memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pelaksanaan ibadah haji, karena beliau benar-benar prihatin terhadap apa yang dialami oleh jemaah haji di Tanah Suci,” pungkas Wamenag. (yss/menag)