Jakarta, BBC Nusantara – Koalisi Anti Judi Online (Judol) Sutisna menyampaikan dukungan kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto untuk memeriksa Budi Arie Setiadi. Budi Arie pada masa pemerintahan Joko Widodo adalah Menteri Kominikasi dan Informatika.
“Bukan tanpa alasan jika kami duga kuat ada aliran dana Judol ke beberapa klub bola, termasuk Chandra Arie adik dari Budi Arie, untuk diperiksa Polda Metro terkait dugaan uang 20 miliar ke klub sepak bolanya, itu uang judi atau bukan,” kata Sutisna, sebagaimana dikutip porosjakarta, Selasa (12/110).
Hal sama dikemukakan Joko Priyoski yang juga Ketua Umum Kaukus Muda Anti Korupsi (Kamaksi). “Misalnya dengan ditangkapnya Direktur II Tim Pemenangan Capres Ganjar dari PDIP Zulkarnarn Apriliantony bersama 10 ASN Kemenkomdigi, ini harus jadi jejak awal untuk menyusuri dugaan aliran dana ke Oknum PDIP,” kata Joko Priyoski alias Jojo.
“Apalagi ada beredar foto di akun milik Rano Karno beberapa petinggi Partai PDIP dengan Zulkarnaen Apriliantony, jadi semakin kuat dugaan ada aliran dana ke Oknum Politisi PDIP”.
“Kami mendukung Kementerian Komdigi untuk membongkar dugaan ini, kami juga akan mendukung Polri agar segera mengusut tuntas kasus judol ini dan menindak tegas siapapun para politisi atau pejabat yang diduga terlibat dalam kasus judol”.
Jojo menambahkan, sudah seharusnya mantan Menkominfo Budi Arie (kini Menteri Koperasi) juga diperiksa atas dugaan keterlibatan dalam kasus Judol Pegawai Kemen-Komdigi,” kata Jojo.
Dikemukakan bahwa ditemukan akta adik Budi Arie yakni Chandra Arie sebagai komisaris klub sepak bola di Jawa Tengah, ada info juga terjadi penggelontoran dana Rp 20 miliar untuk klub tersebut, itu juga harus diusut duit halal atau dari judol,” tegas Jojo.
Menurut informasi, pada Jum’at (15/11/2024), koalisi anti-judol akan melakukan aksi dukungan ke Kantor Kemen_Komdigi dan Bareskrim Polri untuk mengusut tuntas para oknum politisi ataupun pejabat yang diduga terlibat dalam kasus judi online, termasuk klub sepak bola.(pj/yss)