Sentani, BBC Nusantara – Pemerintah Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, menggelar kegiatan Latihan Kesiapsiagaan Hadapi Ancaman Gempa Megathrust di Kompleks Kantor Bupati Jayapura, di Jayapura, Selasa (12/11), diikuti personel BPBD Kabupaten Jayapura, SAR, serta TNI-Polri.
Latihan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana menghadapi potensi gempa megathrust dan ancaman hidrometeorologi.
Penjabat Bupati Jayapura, Semuel Siriwa dalam penjelasannya mengatakan bahwa latihan itu sejalan dengan UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
“Undang-undang tersebut menyebutkan bahwa wilayah NKRI memiliki potensi bencana yang disebabkan oleh faktor alam, non-alam, maupun manusia yang berisiko menimbulkan korban jiwa,” ujarnya.
Semuel Siriwa menekankan bahwa bencana tidak hanya mengancam keselamatan manusia, tetapi juga merusak lingkungan, ekonomi, dan psikologis, yang dapat menghambat pembangunan nasional.
“Kesiapsiagaan bencana di Indonesia masih rendah dan belum menjadi budaya. Karena itu, latihan secara nasional sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat,” tambahnya.
Mengutip data dari gempa Great Hanshin di Jepang pada 1995, ia menjelaskan bahwa 35 persen korban selamat akibat gempa berkat kesiapan diri sendiri, 31,9 persen karena dukungan keluarga, dan 28,1 persen karena bantuan tetangga atau lingkungan sekitar.
“Ini menunjukkan pentingnya kesiapsiagaan individu, keluarga, dan lingkungan sekitar,” jelasnya.
Semuel menegaskan perlunya edukasi bencana agar masyarakat memahami risiko, dengan cara melakukan berbagai kampanye atau latihan kesiapsiagaan. (Amatus Rahakbauw K/yss)