Kupang, BBC Nusantara – Satelit Republik Indonesia-1 (SATRIA-1) diharapkan dapat memenuhi target melayani 20.000 titik akses internet pada akhir tahun 2024 ini. Satelit itu sudah beroperasi dan bekerja memberikan layanan internet kepada masyarakat Indonesia mulai awal 2024.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan, berdasarkan data terkini, SATRIA-1, yang beroperasi pada awal tahun ini, sudah melayani 18.501 titik.
Ketika mengunjungi Stasiun Bumi SATRIA-1 di Kupang, NTT, Rabu (30/10) lalu, Menteri Meutya merasa target tersebut dapat diraih mengingat total dari target tersebut hampir tergenapi dan sisanya yang perlu dikerjakan kurang dari 10 persen.
“Tinggal 1.500 sisanya, bisalah selesai dalam dua bulan,” kata Menkomdigi Meutya.
Hingga Oktober 2024, sudah 18.501 titik terminal receiver yang terpasang dari SATRIA-1. Dilihat dari wilayah pemasangan terminal, Sumatera menjadi pulau paling banyak menerima terminal receiver SATRIA-1 di 5.515 titik, disusul Jawa dengan 4.152 titik, lalu Sulawesi dengan 2.814 titik.
Selanjutnya Kalimantan dengan 2.267 titik, Bali dan Nusa Tenggara 2.204 titik, Papua 689 titik, Maluku Utara 359 titik, dan Maluku dengan 276 titik.
Sekolah dasar dan sekolah menengah pertama (SD dan SMP) menjadi fasilitas publik yang paling banyak menerima layanan internet SATRIA-1, jumlahnya mencapai 12.635 titik. Setelah SD dan SMP, kantor pemerintahan dan layanan kesehatan juga menerima layanan SATRIA-1, masing-masing berjumlah 374 dan 923 titik.
Sisa pemasangan terminal receiver SATRIA-1 lainnya tersebar di 411 titik fasilitas pertahanan dan keamanan, 318 titik pusat kegiatan masyarakat, 254 titik di tempat ibadah, 105 titik di lokasi wisata, 96 titik di lokasi pelayanan usaha, dan 15 titik di layanan transportasi publik.
SATRIA-1 diluncurkan ke luar angkasa pada pertengahan 2023 menuju orbitnya di 146 derajat Bujur Timur (BT). Setelah tiba diorbit, satelit itu menjalani serangkaian pengetesan fungsi hingga akhir tahun.
Pemerintah Indonesia menunjuk PT Satelit Nusantara Tigauntuk mengelola proyek SATRIA-1 dari awal pembuatan hingga saat ini beroperasi. Saat ini tengah dilakukan pemasangan terminal-terminal receiver (penerima sinyal) di titik-titik fasilitas publik yang telah ditentukan.