Jakarta, BBC Nusantara – Kehadiran Kementerian Kebudayaan disambut dengan penuh antusias oleh para seniman, budayawan, dan insan perfilman. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2009, film merupakan produk kebudayaan yang memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa.
Deddy Mizwar, aktor sekaligus Ketua Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI), mengusulkan agar Badan Pertimbangan Perfilman Nasional (BP2N)dihidupkan kembali. Menurutnya, badan ini pernah menjadi penghubung antara insan perfilman dengan pemerintah.
“BP2N memberikan pemerintah informasi yang jelas mengenai kondisi perfilman di Indonesia. Masukan dari insan perfilman ini bisa menjadi dasar dalam merumuskan kebijakan,” ungkap Deddy Mizwar, yang juga dikenal melalui rumah produksi Demi Gisela Sinema, sebagaimana dikutip porosjakarta, Senin (18/11).
Salah satu karyanya yang ikonik adalah serial Para Pencari Tuhan, yang rutin tayang selama bulan Ramadan di SCTV selama 18 musim.
Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI), Djonny Syafruddin, berharap Menteri Kebudayaan Fadli Zon mampu memfasilitasi pembangunan bioskop di berbagai daerah, khususnya di kabupaten dan kota.
“Investasi bioskop cukup berat, terutama terkait penyediaan lahan. Kami berharap ada kerja sama dengan pemerintah daerah untuk merealisasikan hal ini,” tutur Djonny Syafruddin.
Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli Zon berkomitmen membangun ekosistem perfilman nasional bersama para pelaku industri.
“Dengan ekosistem yang baik, kita dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas film nasional. Indonesia memiliki ribuan adat dan budaya unik yang menjadi sumber cerita menarik bagi film-film berkualitas,” ujar Fadli Zon.
Fadli Zon juga menekankan pentingnya pembangunan sarana penayangan film, seperti bioskop, untuk mendukung pertumbuhan industri perfilman.
Ia berencana membangun komunikasi intensif dengan para pemangku kepentingan budaya di daerah-daerah untuk mewujudkan hal ini.
“Dengan peningkatan produksi, kita harus memastikan adanya tempat yang memadai untuk menayangkan film-film tersebut,” pungkas Fadli Zon.
Langkah ini diharapkan mampu memberikan angin segar bagi dunia perfilman nasional sekaligus memperkuat identitas budaya Indonesia di kancah global. (pj/yss)