Jakarta, BBC Nusantara – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi memberikan keterangan pers usai Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (02/12/2024) sore.
Menurur Hasan Nasbi, sidang membahas berbagai isu strategis, termasuk hasil kunjungan Presiden ke sejumlah negara sahabat.
Menurut dia, saat kunjungan ke luar negeri, Presiden Prabowo bertemu dengan PM India yang kemudian mengundangnya ke negeri itu pada Januari 2025 mendatang.
Saat bertemu Perdana Menteri India, Narendra Modi, di ajang G20 di Brazil, Presiden Praboeo mendapat undangan unt uk menghadiri menghadiri Hari Nasional India pada 26 Januari 2025. Bahkan, Indonesia diundang untuk mengir im kontingen TNI dalam defile hari nasional negara tersebut.
“Presiden berencana mengirimkan TNI juga untuk berpartisipasi dalam defile pada Hari Nasional India nanti,” ungkap Hasan.
Hasan nasbi menjelaskan, dalam sidang kabinet, Presiden Prabowo menyampaikan hasil perjalanan ke luar negeri kepada jajaran anggota kabinet. Prabowo menjelaskan, hasil kunjungan ke China, Amerika Serikat, Peru, Brasil, Inggris, dan Uni Emirat Arab (UEA).
Menurutnya, Presiden juga menekankan Indonesia tidak akan bergabung dengan blok pertahanan mana pun. RI hanya bergabung dengan organisasi ekonomu yang memberi keuntungan bagi rakyat.
Dikemukakan, kunjungan Presiden Prabowo ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menjadi agenda perdana sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi kawasan Timur. “Presiden disambut dengan sangat baik, bahkan di hari yang mungkin tidak biasa Presiden RRT menyambut tamu,” ujar Hasan.
Selain Tiongkok, Presiden juga melakukan kunjungan ke Amerika Serikat untuk menegaskan bahwa Indonesia terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai negara tanpa memihak blok pertahanan tertentu.
“Presiden diberikan equal access kepada negara mana pun, jadi termasuk juga kepada investasi-investasi maupun investor dari Amerika Serikat,” tambahnya.
Hal menarik lainnya adalah komitmen Presiden dalam mendukung konservasi lingkungan. Ketika bertemu Raja Inggris dan World Wildlife Fund (WWF), Presiden menyumbangkan lahan pribadi seluas 20.000 hektare di Aceh untuk konservasi gajah, dua kali lipat dari permintaan WWF.
“Pak Prabowo bilang tidak 10 ribu, Pak Prabowo kemudian menyumbangkan lahan beliau sebesar 20 ribu hektare untuk konservasi gajah yang akan nanti dikelola oleh WWF,” jelasnya.
Presiden juga menegaskan prioritas pemerintah pada empat sektor utama: memberikan makanan bergizi gratis kepada masyarakat, memperkuat ketahanan pangan dan energi, serta mengakselerasi hilirisasi.
“Karena ini akan menjadi fondasi bagi Indonesia maju di masa yang akan datang,” pungkas Hasan.
Dalam keterangan pers tersebut Hasan Nasbi juga didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid. (setpres/yss)