Jakarta, BBC Nusantara – Pendidikan vokasi di Indonesia semakin menunjukkan relevansinya dalam dunia kerja global. Tidak hanya memberi keterampilan yang langsung aplikatif, tetapi juga membuka peluang para alumninya untuk menjadi wirausahawan sukses.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengungkapkan pentingnya pendidikan vokasi dalam mencetak tenaga kerja kompeten. Menurut dia, keterampilan yang diajarkan memungkinkan lulusan untuk bekerja, berinovasi, dan membangun usaha sendiri.
“Lembaga kursus dan pelatihan menyelenggarakan berbagai keterampilan yang menghasilkan alumni yang siap menjadi wirausahawan,” ujarnya, Selasa (17/12/2024). Bahkan, lanjutnya, ketrampilan mereka pun diakui di dalam negeri dan luar negeri.
Keberhasilan alumni lembaga kursus menciptakan usaha berkelanjutan dan berkualitas menunjukkan efektivitas pendidikan vokasi. Lulusan yang menguasai keterampilan mampu merambah pasar global dengan sertifikasi internasional yang diakui.
Program vokasi membuka peluang bagi anak-anak Indonesia dari berbagai latar belakang untuk memperoleh pendidikan berkualitas. Ini sejalan dengan komitmen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang mengakui pentingnya pendidikan nonformal.
“Mudah-mudahan ini bukanlah klimaks dari perjuangan kita, tetapi justru permulaan baru,” kata Mendikdasmen. Menurut dia, ini adalah langkah awal untuk membuka peluang dan kesempatan, serta memastikan anak-anak tetap mendapatkan layanan pendidikan.
Sistem pendidikan vokasi melibatkan kemitraan strategis antara pemerintah, industri, lembaga kursus, dan PKBM. Ini memungkinkan peserta didik mengasah keterampilan langsung di sektor kuliner, teknologi, dan bidang berkembang lainnya.
Untuk mewujudkan Indonesia yang lebih kompetitif di kancah global, pendidikan vokasi menjadi elemen kunci. Dengan membuka akses luas dan memberi kesempatan belajar, Indonesia dapat melahirkan wirausahawan kompeten di dalam dan luar negeri. (rri_ys_soel)