Surabaya, BBC Nusantara – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dinas KPP) , Pemerintah Kota Surabaya, menggelar kegiatan Bazaar Tani bertajuk ‘Dodolan Produk Urban Farming Surabaya’ atau ‘Dopurbara’ sebagai upaya dukungan untuk program urban farming.
Kegiatan tersebut memadukan inovasi pertanian perkotaan serta upaya pemberdayaan masyarakat. Kegiatan urban farming dilaksanakan pada hari Minggu (15/12/2024) saat Car Free Day (CFD) Taman Bungkul, Depan Ketan Punel, Jalan Raya Darmo, Kota Surabaya.
Pada kegiatan Bazaar Tani tersebut, Dinas KPP melakukan kolaborsi dengan komunitas Mahasiswa MSIB (Magang dan Studi Independen Bersertifikat), dan Kampung Sayur Surabaya (KaSurBoyo). Bazaar Tani tidak hanya sekedar ajang jual-beli, tetapi juga menjadi momentum penting untuk menghubungkan petani urban dengan masyarakat perkotaan.
Dalam acara ini, 10 Kampung Sayur dari berbagai sudut Surabaya hadir membawa hasil panen terbaik mereka, mulai sayur hidroponik segar hingga produk olahan berbasis hasil pertanian perkotaan.
Pengunjung dapat menikmati pengalaman berbelanja produk segar langsung dari petani, sekaligus belajar tentang inovasi urban farming melalui paket eduwisata KaSurBoyo, yang menjadi salah satu daya tarik utama acara ini. Eduwisata ini akan memperkenalkan berbagai ikon Kampung Sayur, seperti budidaya hidroponik, teknik pengelolaan lahan terbatas, hingga pemanfaatan sampah organik sebagai pupuk.
Kepala Dinas KPP Kota Surabaya, Antiek Sugiarti, dalam keterangan menjelaskan, bazaar itu merupakan wujud dari hasil edukasi urban farming untuk masyarakat, melalui program eduwisata yang inovatif dan memperkenalkan berbagai teknik pertanian perkotaan sekaligus menyajikan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi masyarakat.
“Selain sayuran segar, produk olahan seperti camilan sehat dan minuman herbal berbasis hasil pertanian lokal juga tersedia. Pengunjung dapat belajar langsung tentang cara bercocok tanam di lahan terbatas, budidaya hidroponik, hingga tips mendukung gerakan ramah lingkungan,” katanya.
Mengenai mahasiswa yang dilibatkan, menurutnya, diseleksi berdasarkan banyak keilmuan, misalanya pertanian, pariwisata, dan perikanan. “Mahasiswa ini mendampingi kampung sayur untuk mengembangkan urban farming,” katanya. (infopublik/ys-soel)