Minggu, 11 Mei 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Syarat Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • Kontak Kami
BBC Nusantara
  • Home
  • BERITA
  • KESEHATAN & LINGKUNGAN
  • LIFESTYLE
  • OLAHRAGA
  • KEBUDAYAAN
  • ISLAM
  • KUTAI TIMUR
  • TV
  • MEDIA
  • FEATURE
No Result
View All Result
  • Home
  • BERITA
  • KESEHATAN & LINGKUNGAN
  • LIFESTYLE
  • OLAHRAGA
  • KEBUDAYAAN
  • ISLAM
  • KUTAI TIMUR
  • TV
  • MEDIA
  • FEATURE
No Result
View All Result
BBC Nusantara
No Result
View All Result
  • Home
  • BERITA
  • KESEHATAN & LINGKUNGAN
  • LIFESTYLE
  • OLAHRAGA
  • KEBUDAYAAN
  • ISLAM
  • KUTAI TIMUR
  • TV
  • MEDIA
  • FEATURE
Home BERITA

Orang Tua Bunuh Anak Sendiri: Dipicu Tekanan Hidup, Pemerintah Jangan Lengah

bbcnusantara by bbcnusantara
Januari 16, 2025
in BERITA
0
Orang Tua Bunuh Anak Sendiri: Dipicu Tekanan Hidup, Pemerintah Jangan Lengah

Konferensi pers pengungkapan kasus pembunuhan anak usia 3 tahun di Bekasi (tirto.id)

0
SHARES
6
VIEWS
Bagikan Di FacebookBagikan Di TwitterBagikan Di Whatsapp

Psikolog Forensik menilai:
Kasus orang tua membunuh anak di Bekasi sebagai persoalan laten di kalangan para gelandangan.

Jakarta, BBC Nusantara – Entah apa yang ada di kepala pasangan suami-istri, Aidil Zacky R (19) dan Sinta Dewi (22), yang tega menganiaya anak kandung mereka sendiri, RMR (3 tahun 9 bulan), hingga tewas.

Penganiayaan maut ini terjadi lantaran pasutri ini kesal usai korban muntah di teras sebuah minimarket. Saat itu, korban tengah diajak mengemis oleh orang tuanya di kawasan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro, Kombes Wira Satya Triputra, mengatakan bahwa Sinta mengajak korban untuk mengemis di depan minimarket, Minggu (5/1/2025) pukul 19.00 WIB malam. Saat mengemis itu, korban muntah setelah minum susu. Saat hendak pulang, pegawai minimarket meminta Sinta membersihkan muntahan korban.

Setelah membersihkan muntahan dan kembali ke ruko kosong tempat mereka beristirahat, Sinta menasihati anaknya. Namun, Zacky menghirup lem aibon dan melakukan kekerasan kepada RMR.

Kemudian Sinta menampar di bagian mulut korban 2 kali, menampar korban 1 kali, mencubit paha 3 kali. Tersangka Zacky memukul di bagian dada 1 kali, menendang dada 1 kali, menendang bagian kepala 1 kali, membenturkan ke rolling door, dan menampar pipi korban 2 kali. Esoknya, korban diketahui tewas setelah ditinggal tidur pulas pasutri bejat ini.

Pasutri ini berusaha kabur, namun tertangkap polisi di Karawang. Jasad korban ditinggalkan begitu saja terbungkus sarung di dekat ruko mereka bermalam. Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat Pasal 76C Jo Pasal 80 ayat (3) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak jo Pasal 170 ayat (2) ke 3e KUHP jo Pasal 351 ayat (3) KUHP.

Kejadian tragis yang menimpa korban RMR di Bekas hanyalah pucuk gunung es dari kasus pembunuhan yang dilakukan orang tua terhadap anak sendiri, atau disebut filisida.

Kasus ini terus bermunculan dan sudah menjadi sorotan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sejak akhir tahun lalu sebab mengalami peningkatan. Menurut kajian KPAI, sejak setahun lalu, setidaknya setiap bulan ada 5-6 kasus filisida terjadi. Pada 2024, sedikitnya 60 kasus filisida terjadi di Indonesia dan tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Faktor Ekonomi

Komisioner KPAI, Diyah Puspitarini, menyatakan, penelitian dan juga hasil monitoring KPAI, mayoritas kasus filisida disebabkan karena faktor ekonomi dan tekanan sosial. Karena dua faktor itu paling rentan menyulut emosi yang berimbas pelampiasan kemarahan orang tua terhadap anak.

Dalam kasus di Bekasi, Diyah menyoroti kerja pemerintah agar dapat membenahi persoalan pengemis dan gelandangan yang masih menjamur di kota-kota besar.

Pasalnya, tak sedikit dari mereka yang membawa anak-anak menemani mengemis di jalanan atau minimarket. Diyah menilai aktivitas ini rawan, karena anak yang masih kecil tidak bisa terpenuhi hak-hak dasarnya karena diajak mengemis.

“Sebab ini persoalan tersendiri, secara sosial ini termasuk tuna wisma, namun sebagian ada yang menjadikan gelandangan sebagai profesi,” kata Diyah, Rabu (15/1/2025).

Maka dari itu, KPAI menilai pemerintah seharusnya membenahi kasus filisida tidak hulunya semata, namun juga sejak di hilir. Di mana pencegahan seharusnya dilakukan terutama pada keluarga rentan. Mereka, kata Diyah, keluarga rentan ekonomi, sosial, dan pendidikan.

Kondisi-kondisi tersebut dikhawatirkan membuat orang tua memberikan pengasuhan salah sehingga menjadikan anak sebagai pelampiasan kondisi.

Diyah menilai, pelaku filisida pantas dihukum maksimal. Dalam UU Perlindungan Anak, Pasal 20 disebutkan, keluarga terutama orang tua adalah pihak yang bertanggung jawab dalam melakukan perlindungan anak. Namun dalam kasus filisida, orang tua yang wajib melindungi anak malah menjadi pelaku pembunuhan.

“Sehingga dengan kasus ini orang tua harus dihukum berat dengan menambah 1/3 dari hukuman,” ucap Diyah.

Menurut catatan Pusdatin KPAI, kasus-kasus pembunuhan yang menimpa anak pada 2023 menunjukkan bahwa terlapor (pelaku) paling banyak adalah ayah kandung dengan 38 kasus. Setidaknya ada lima motif terjadinya filisida merujuk tulisan Resnick (2016).

Pertama, altruistic filicide, pembunuhan terhadap anak dengan motif mencegah penderitaan buah hati. Kedua, acute psychotic filicide, yaitu pembunuhan terhadap anak oleh orang tua yang menderita gangguan psikotik tanpa motif yang jelas dan disertai dengan gejala delusi atau halusinasi.

Ditambah, unwanted child filicide, pembunuhan terhadap anak yang tidak dikehendaki lahir. Keempat, child maltreatment filicide, pembunuhan anak yang terjadi karena penganiayaan secara fatal. Terakhir, spousal revenge filicide, yaitu pembunuhan terhadap anak sebagai bentuk balas dendam.

Konferensi pers pengungkapan kasus pembunuhan anak usia 3 tahun di ruko kosong daerah Bekasi, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (13/1/2025). FOTO/Ayu Mumpuni

Persoalan Laten Gelandangan

Psikolog forensik, Reza Indragiri, memandang kasus orang tua membunuh anak di Bekasi ini sebagai persoalan laten di kalangan para pengemis dan gelandangan. Reza menduga, anak yang diajak mengamen atau mengemis, kemungkinan sudah menerima tindakan kekerasan. Mirisnya, kata dia, tidak sedikit perlakuan ini dilakukan oleh orang tua anak itu sendiri.

Reza menjelaskan, anak-anak merupakan kelompok rentan yang paling rawan diviktimisasi. Sebab mereka belum mampu melawan secara fisik dan tak mungkin terang-terangan secara frontal. Secara psikis, kata Reza, anak-anak mudah diintimidasi, dimanipulasi, dikelabui, dan gampang diiming-imingi.

“Secara sosial juga, mereka mau mencari pertolongan kemana. Kelemahan multidimensi, fisik, psikis, dan sosial yang dimiliki oleh anak-anak itu yang menjadi penjelasan mengapa anak-anak termasuk paling rentan diviktimisasi,” kata Reza.

Maka, Reza menilai, anak-anak yang mengemis rawan menerima perlakuan jahat dari orang dewasa, termasuk orang tua mereka sendiri. Pada kasus filisida di Kabupaten Bekasi, Reza memandang RMR memiliki status berlapis-lapis sebagai korban. Yakni korban penelantaran, korban kekerasan, korban perbuatan salah, korban eksploitasi, dan korban pembunuhan.

Pertanyaannya, ucap Reza retoris, kenapa bisa-bisanya anak dengan status korban ganda semacam ini lolos dari radar pantauan negara?

“Tidak ada otoritas negara, representasi pemerintah yang memberikan perhatian, apalagi menyelamatkan kehidupan anak itu. Saya yakin, ini bukan satu-satunya anak yang hidup dalam kesulitan luar biasa seperti itu,” sambung dia. (Sumber: tirto.id/ys_soel)

Tags: BekasiBunuh Anak SendiriPolda Metro Jaya
Previous Post

Strategi Sukses Usaha Keripik Singkong, Lengkap Rincian Modal dan Keuntungan

Next Post

Pembatasan Gadget dan Medsos untuk Siswa: Bak Pisau Bermata Dua

bbcnusantara

bbcnusantara

Related Posts

Selamat! dr. Aulia Rahman Basri Nakhodai Kukar
Regional

Selamat! dr. Aulia Rahman Basri Nakhodai Kukar

by bbcnusantara
April 28, 2025
Dandim Ginanjar: Wartawan adalah Mitra Strategis, Bersama TNI Wujudkan Kutim Kondusif
Hankam TNI

Dandim Ginanjar: Wartawan adalah Mitra Strategis, Bersama TNI Wujudkan Kutim Kondusif

by bbcnusantara
April 11, 2025
Gubernur Papua Barat Bahas Kesiapan Pesparawi Nasional XIV 2025
Papua

Gubernur Papua Barat Bahas Kesiapan Pesparawi Nasional XIV 2025

by bbcnusantara
Februari 1, 2025
   Batu Ampar Kaltim Terbakar! Ratusan KK Terlantar, Bantuan Mendesak!
BERITA

  Batu Ampar Kaltim Terbakar! Ratusan KK Terlantar, Bantuan Mendesak!

by bbcnusantara
Januari 31, 2025
100 Hari Kerja Menkomdigi: Transformasi Digital untuk Indonesia yang Lebih Aman dan Terhubung
Nasional

Kurangi Risiko Bencana, BNPB Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca di Jateng dan Kalsel

by bbcnusantara
Januari 30, 2025
Next Post
Pembatasan Gadget dan Medsos untuk Siswa: Bak Pisau Bermata Dua

Pembatasan Gadget dan Medsos untuk Siswa: Bak Pisau Bermata Dua

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

  • Bupati Kutai Timur Setuju Kenaikan Tunjangan ASN, Berlaku Januari 2025

    Bupati Kutai Timur Setuju Kenaikan Tunjangan ASN, Berlaku Januari 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua PGPI Papua Barat: Kontestan Pilkada 2024 Harus Jaga Kerukunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Sumpah Pemuda : Karang Taruna dan OSIS SMA N 1 Sangkulirang Gelar Bazar dan Lomba Tari Kreasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahkota Cendrawasih, Kerajinan Khas Papua dengan Nilai Budaya dan Ekonomi Tinggi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Semarak! Manasik Haji Cilik di Sangkulirang: 353 Anak TK Antusias Ikuti Latihan Ibadah Menuju Baitullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Forum Masyarakat Papua Barat Usul Percepatan Pelantikan Gubernur Papua Barat Definitif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Luar Biasa! Wakil Bupati Kutai Timur Anggota Aktif Pengajian dan Tinggal di Rumah Sederhana di Pinggir Sawah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bapenda Kutai Timur Lakukan Terobosan Digital melalui Kerjasama dengan Telkomsel

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Anggota DPRD Kutim Perkuat Sinergi Budaya dan Pariwisata di Muara Wahau, Kongbeng, dan Telen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Luar Biasa! Hilirisasi Gula Aren Genja Kandolo Hasilkan Puluhan Produk UMKM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Kategori

  • Alkes & Teknologi
  • Beladiri
  • BERITA
  • Bulutangkis
  • DPRD
  • Ekonomi & Bisnis
  • FEATURE
  • Foto
  • Hankam TNI
  • Hukum
  • Ibu & Anak
  • IKN
  • Ilmu Hikmah
  • ISLAM
  • Jakarta
  • KEBUDAYAAN
  • Kesehatan
  • KUTAI TIMUR
  • LIFESTYLE
  • MEDIA
  • Mitos
  • Nasional
  • OLAHRAGA
  • Opini
  • Papua
  • Pariwisata
  • Parlemen
  • Pelestarian Lingkungan
  • Pemkab
  • Pendidikan
  • Polri
  • Regional
  • Seleb
  • Seni Budaya
  • Sepak Bola
  • TV
  • UMKM
  • Umum
  • Umum
  • Video

BBC Nusantara adalah platform berita digital yang berfokus pada penyediaan informasi terkini, akurat, dan terpercaya bagi masyarakat Indonesia.

Kategori

  • BERITA (465)
    • Ekonomi & Bisnis (64)
    • Hankam TNI (29)
    • Hukum (35)
    • IKN (6)
    • Jakarta (13)
    • Nasional (145)
    • Parlemen (11)
    • Polri (23)
    • Regional (128)
      • Papua (83)
    • UMKM (3)
  • FEATURE (24)
    • Opini (4)
  • Ilmu Hikmah (2)
  • ISLAM (12)
  • KEBUDAYAAN (27)
    • Pariwisata (2)
    • Pendidikan (16)
    • Seni Budaya (6)
      • Mitos (1)
  • KESEHATAN & LINGKUNGAN (14)
    • Alkes & Teknologi (2)
    • Ibu & Anak (3)
    • Kesehatan (8)
    • Pelestarian Lingkungan (1)
  • KUTAI TIMUR (53)
    • DPRD (15)
    • Pemkab (13)
    • Umum (10)
  • LIFESTYLE (8)
    • Seleb (7)
  • MEDIA (30)
    • Foto (26)
    • Video (4)
  • OLAHRAGA (49)
    • Beladiri (1)
    • Bulutangkis (1)
    • Sepak Bola (42)
    • Umum (1)
  • TV (6)

Informasi

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Syarat Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • Kontak Kami

Arsip

  • Mei 2025 (1)
  • April 2025 (7)
  • Februari 2025 (2)
  • Januari 2025 (160)
  • Desember 2024 (196)
  • November 2024 (183)
  • Oktober 2024 (102)
  • September 2024 (15)

© 2024 bbcnusantara.co.id - Developed by Tokoweb.co

  • Login
  • Home
  • BERITA
  • KESEHATAN & LINGKUNGAN
  • LIFESTYLE
  • OLAHRAGA
  • KEBUDAYAAN
  • ISLAM
  • KUTAI TIMUR
  • TV
  • MEDIA
  • FEATURE

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

- Select Visibility -