No Result
View All Result
Jakarta, BBC Nusantara – Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno mengapresiasi tekad dan komitmen Presiden Prabowo yang melakukan sejumlah langkah agar dapat menyelamatkan PT Sritex. Sikap Presiden Prabowo menunjukkan kepedulian pada 50 ribu lebih karyawan Sritex yang terdampak PHK karena kepailitan perusahaan.
“Ini bentuk nyata dari komitmen Presiden Prabowo bahwa dalam membangun perekonomian ke depan no one is left behind (tidak ada yang ditinggalkan),” ucap Eddy dalam keterangan tertulis resmi pada Senin (4/11/2024).
Pengadilan Niaga Kota Semarang memutus pailit PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex, setelah mengabulkan permohonan salah satu kreditur. Selama 58 tahun, Sritex telah menjadi bagian dari industri tekstil Indonesia. Sebagai perusahaan tekstil terbesar di Asia tenggara, Sritex telah berkontribusi bagi Solo Raya, Jawa Tengah, dan Indonesia .
Berdasarkan laporan keuangan Sritex, per Juni 2024, perseroan memiliki liabilitas 1,59 miliar dolar AS, sedangkan ekuitas minus 980 juta dolar AS. Perseroan membukukan defisit 1,1 miliar dolar AS di buku, yang merupakan akumulasi kerugian selama beberapa tahun. Mayoritas utang Sritex adalah utang bank jangka panjang, sebesar 809 juta dolar AS. Perseroan juga punya utang obligasi 375 juta dolar AS.
Mengenai upaya penyelamatan Sritex ke depan, Eddy menyampaikan pentingnya fokus pada nasib pegawai dan penyelamatan Sritex sebagai aset tekstil nasional. Pemilik Sritex harus tetap dimintakan tanggung jawabnya terhadap kewajiban perusahaan, terutama pinjaman perbankan dan bentuk lainnya yang jumlahnya diperkirakan mencapai Rp 26 triliun atau lebih.
“Prioritas utama adalah menyelamatkan nasib puluhan ribu pegawai Sritex. Selanjutnya menjaga Sritex sebagai aset tekstil nasional. Di sisi lain Direksi, Komisaris dan pemilik Sritex tetap harus dimintakan tanggung jawabnya karena merekalah memegang kendali perusahaan sampai kondisnya bernasib seperti hari ini,” jelas Eddy.
Upaya penyelamatan Srtitex harus diawali dengan kajian mendalam tentang penyebab ambruknya perusahaan dan langkah penyelamatan yang paling realistis tidak hanya untuk Sritex tetapi industri textil nasional secara keseluruhan.
“Jangan sampai penyelamatan Sritex justru menyelamatkan pemiliknya karena akan menimbulkan moral hazard yang besar dan mengusik rasa keadilan masyarakat,” pungkas Eddy.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya memerintahkan empat kementerian untuk segera mengkaji sejumlah opsi untuk menyelamatkan PT Sritex yang baru-baru ini dinyatakan pailit. Empat kementerian tersebut adalah Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Kementerian Ketenagakerjaan.
Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pekan lalu, prioritas pemerintah saat ini adalah menyelamatkan karyawan Sritex dari pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Pemerintah akan segera mengambil langkah-langkah agar operasional perusahaan tetap berjalan dan pekerja bisa diselamatkan dari PHK. Opsi dan skema penyelamatan akan disampaikan dalam waktu secepatnya, setelah empat kementerian selesai merumuskan cara penyelamatan,” kata dia. (yss)