Manokwari, BBC Nusantara – Hari Natal yang sebentar lagi akan dirayakan oleh umat Kristiani buakn sekedar perayaan dan memperingati hari kelahiran Yesus Kristus, namun merupakan waktu yang tepat untuk memeperbaharui semangat kasih dan kepedulian terhadap sesama.
Pernyataan itu dikemukakan Pdt. Jhon F. Waromi dalam khotbahnya di kegiatan ibadah menjelang perayaan Natal di Gereja Pantekosta dI Indonesia (GPdI) Jemaat Air Hidup di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Jumat malam (13/12/2024).
Dikemukakann, momen Natal juga seharusnya menjadi waktu yang baik untuk melakukan refleksi atas kasih, pengampunan, dan kedamaian.
”Perayaan Natal setiap tanggal 25 Desember dirayakan oleh umat Kristiani di seluruh dunia, melibatkan keluarga, jemaat gereja, dan berbagai komunitas sebagai bagian dari tradisi iman,” katanya.
Perayaan juga dapat dilakukan di berbagai tempat, di rumah, di gereja, bahkan di ruang publik yang dihiasi oleh berbagai ornamen Natal. Namun, kata Pdt. Jhon F. Waromi, perayaan Natal bukanlah sebuah hiasan, tetapi juga merupakan momen ibadah sambil berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan, dan menjalin hubungan yang lebih erat dengan keluarga dan lingkungan.
“Dengan memahami esensi Natal, kita semua diajak untuk merayakannya dengan penuh makna, bukan hanya sebagai tradisi atau rutinitas perayaan tahunan,” katanya. (Amatus Rahakbauw K/yss)