BBC Nusantara – Lembaga Pemerhati Perempuan dan Anak (LPPA) Kutai Timur yang dipimpin oleh Artiningsih dan didampingi oleh Ani (Sekretaris), menyatakan keprihatinannya atas maraknya penyebaran HIV/AIDS dan penyalahgunaan narkotika di Kutai Timur. Isu ini menjadi ancaman besar bagi kesehatan masyarakat, khususnya perempuan dan anak-anak. LPPA menyerukan agar semua pihak bekerja sama untuk menangani masalah ini demi menyelamatkan generasi mendatang.
Dalam wawancara terbaru, kedua aktivis ini menegaskan bahwa pergaulan bebas, terutama yang melibatkan wanita penghibur, menjadi salah satu penyebab utama tingginya angka penyebaran HIV/AIDS. Artiningsih, Ketua LPPA, mengungkapkan, “Tanpa kontrol yang ketat, penyebaran HIV dan AIDS semakin mudah. Banyak ibu rumah tangga yang tidak sadar tertular oleh suami mereka yang berhubungan dengan wanita penghibur.”
LPPA juga mencatat kesulitan dalam memperoleh data terkait penyebaran HIV/AIDS. Meski sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, puskesmas, dan petugas kesehatan, data resmi tentang angka kasus HIV/AIDS di masyarakat sulit diperoleh. “Kami khawatir informasi yang kami terima tidak bisa dipertanggungjawabkan,” kata Ani, Sekretaris LPPA.
Selain HIV/AIDS, LPPA juga sangat prihatin dengan meningkatnya penyalahgunaan narkotika yang tidak hanya merambah kalangan remaja, tetapi juga orang dewasa yang sudah berkeluarga. Artiningsih menegaskan, “Kami melihat banyak orang yang sudah memiliki istri, suami, dan anak-anak terjerumus dalam narkoba. Hal ini sangat berbahaya, karena tidak hanya merusak kesehatan individu, tetapi juga keharmonisan keluarga dan masa depan anak-anak mereka.”
LPPA mendesak pemerintah dan DPRD untuk segera mengimplementasikan Peraturan Daerah (Perda) tentang HIV/AIDS yang telah dibuat, serta meningkatkan sosialisasi bahaya penyakit ini kepada masyarakat, khususnya kepada para suami yang terlibat dalam hubungan dengan wanita penghibur. “Kami siap bekerjasama untuk mensosialisasikan bahaya HIV/AIDS kepada masyarakat agar mereka lebih sadar akan risiko besar yang dapat membahayakan keluarga mereka,” tambah Artiningsih.
Meski dengan keterbatasan yang ada, LPPA tetap berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dengan pemerintah, DPRD, perusahaan, dan masyarakat dalam mencegah pergaulan bebas, penyalahgunaan narkotika, serta penyebaran HIV/AIDS di Kutai Timur.
“Kami berharap perusahaan dan pihak terkait dapat bekerja sama dengan kami dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama kepada remaja yang merupakan masa depan bangsa,” kata Artiningsih.
LPPA juga berharap bahwa langkah-langkah edukasi yang sudah digagas, seperti diskusi dan seminar, bisa memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada masyarakat tentang bahaya HIV/AIDS dan narkotika, serta mencegah generasi muda terjerumus dalam pergaulan yang merusak.
Menanggapi permasalahan ini, Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi, mengungkapkan keprihatinannya dan mendukung penuh upaya LPPA dalam memerangi penyebaran HIV/AIDS dan penyalahgunaan narkotika.
“Kami sangat mendukung perjuangan LPPA untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya narkotika dan HIV/AIDS di kalangan masyarakat, terutama generasi muda,” ujarnya.
Wabup Mahyunadi juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait dalam menghadapi permasalahan ini. “Pergaulan bebas dan narkotika sangat membahayakan masa depan bangsa dan negara. Generasi muda harus menyadari bahwa Indonesia Emas 2045 akan tercapai hanya jika mereka mempersiapkan diri dengan ilmu pengetahuan, bukan dengan merusak diri melalui narkotika dan pergaulan bebas,” kata Wabup Mahyunadi.
Wakil Bupati Mahyunadi juga menegaskan bahwa pemerintah akan terus memperkuat upaya-upaya preventif dan kuratif dalam menangani permasalahan HIV/AIDS dan narkoba. “Kami yakin bahwa bersama-sama, kita dapat mengubah arah generasi muda Kutai Timur menjadi lebih baik. Pemerintah, masyarakat, dan semua pihak terkait harus saling mendukung untuk menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan penuh peluang. Generasi muda adalah cikal bakal Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. Dengan pendidikan yang baik, kesadaran yang tinggi, serta pergaulan yang positif, kita dapat membentuk masa depan yang lebih cerah dan membanggakan bagi negeri ini.”
“Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan kerjasama masyarakat, diharapkan Kutai Timur dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengatasi permasalahan HIV/AIDS dan narkotika serta menciptakan generasi muda yang sehat, cerdas, dan berdaya saing”pungkasnya ( srm/*)