Sangatta, BBC Nusantara.co.id – Sosok Kristian Hasmadi telah lama dikenal dan dihormati oleh masyarakat Desa Nehes Liah Bing, Kecamatan Muara Wahau, Kutai Timur. Kini, sebagai anggota DPRD Kutai Timur periode 2024-2029,
Kristian bertekad mengangkat martabat dan budaya Suku Dayak Wehea melalui program pokok-pokok pikiran (pokir) yang ia usung.
Kristian, mantan Kepala Desa Nehes Liah Bing, tidak hanya berperan sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai sejarawan Suku Dayak Wehea yang mendalami silsilah suku serta sejarah Gunung Kongbeng. Baginya, budaya Wehea adalah warisan yang harus terus dilestarikan dan diperkenalkan ke generasi muda.
Dalam wawancara dengan media lokal, Kristian menjelaskan komitmennya untuk memanfaatkan program pokir dalam memperkuat pembangunan di daerah Muara Wahau, Kongbeng, dan Telen.
“Program pokir yang akan saya dorong mencakup berbagai sektor—pendidikan, perkebunan, peternakan, olahraga tradisional, serta penguatan budaya Dayak Wehea. Ini semua untuk membangun kampung kami yang kaya potensi,” ungkapnya di Sangatta, Minggu, 03/11/2024
Kristian juga mengingatkan bahwa Desa Nehes Liah Bing pernah ditetapkan sebagai desa budaya oleh Bupati pertama Kutai Timur, H. Awang Faroek Ishak. Sayangnya, status desa budaya ini belum diikuti dengan perkembangan yang signifikan. Dengan posisinya sebagai anggota DPRD, Kristian bertekad menjadikan pokir sebagai instrumen utama untuk mendukung kemajuan desanya, agar Desa Selabing menjadi pusat budaya yang hidup dan berkembang.
Hashtags:
#KristianHasmadi #ProgramPokir #BudayaWehea #DesaBudaya #PembangunanKutim #DayakWehea #DPRDKutaiTimur