Jakarta, BBC Nusantara – Ketua MPR Ahmad Muzani menyatakan bahwa insiden polisi tembak polisi yang terjadi di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat, Jumat (22/11/2024) lalu sangat memprihatinkan dan berpotensi mencoreng instansi Kepolisian RI.
Dalam menanggulangi insiden serupa, perlu adanya langkah-langkah evaluasi yang lebih mendalam oleh pimpinan Polri.
“Ini peristiwa yang sangat mengkhawatirkan, prosedur kepemilikan senjata api bagi aparat sudah cukup ketat. Tetapi tetap saja hal ini perlu menjadi perhatian lebih,” kata Muzani di Gedung MPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Meskipun prosedur pengeluaran izin senjata api telah cukup ketat, ia menilai, masih perlunya evaluasi psikologis berkala terhadap aparat. Terlebih yang memegang senjata untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.
“Kadang-kadang, manusia bisa terpengaruh oleh emosi atau situasi tertentu yang membuat mereka kehilangan kendali. Oleh karena itu, evaluasi psikologi menjadi penting,” ucapnya.
Ia berharap pihak kepolisian dapat mengadakan langkah-langkah preventif yang lebih proaktif agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan.
“Ke depan, kita semua berharap kepolisian dapat melakukan evaluasi yang lebih mendalam dan berkelanjutan untuk menjaga keselamatan bersama,” ujarnya. (yss/rri)