Kutai Timur, BBC Nusantara.co.id – Pada Kamis sore, 30 Januari 2025, kebakaran hebat melanda Desa Batu Timbau dan Batu Timbau Ulu, Kecamatan Batu Ampar, Batam. Kebakaran yang menghanguskan sekitar 109 rumah tersebut mengakibatkan 150 Kepala Keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal.
Dilaporkan bahwa meskipun tidak ada korban jiwa, kebakaran ini meninggalkan penderitaan luar biasa bagi warga yang kini terpaksa tinggal di tenda darurat, tanpa rumah dan harta benda.Ratusan Kepala Keluarga terlantar dan membutuhkan bantuan berbagai pihak.
Camat Batu Ampar, Suriansyah Mutul, menjelaskan bahwa kebakaran yang terjadi sekitar pukul 16.00 Wita baru dapat dikendalikan sekitar pukul 20.00 Wita. Proses pemadaman melibatkan berbagai unsur, termasuk petugas Damkar, perusahaan, dan warga setempat.
“Meskipun komunikasi sempat terhambat akibat gangguan sinyal dan pemadaman listrik, kami terus berkoordinasi untuk memastikan bantuan segera sampai ke warga yang terdampak,” ungkap Suriansyah. Ia juga menambahkan bahwa setiap desa telah mendirikan dapur umum dan tempat penampungan sementara bagi para korban.
Melihat dampak besar dari kebakaran ini, Suriansyah berharap dukungan yang lebih besar dari pemerintah dan perusahaan. “Kami mengharapkan bantuan lebih lanjut untuk meringankan beban mereka yang sedang kesulitan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Benua Baru, Ahmad Beny, mengungkapkan bahwa warga setempat berhasil menggalang dana sebesar Rp20 juta, yang berasal dari sumbangan warga dan donasi seorang hamba Allah. Musibah ini memicu aksi solidaritas luar biasa dari masyarakat Desa Benua Baru, Kecamatan Muara Bengkal, Kutai Timur. Warga dengan semangat gotong royong segera mengumpulkan dana dan bantuan untuk meringankan beban korban. Selain itu, mereka juga memberikan bantuan sembako berupa mie instan, air minum kemasan, beras, dan kebutuhan pokok lainnya.
Namun, meski bantuan yang terkumpul sangat berarti, Ahmad Beny menekankan bahwa kebutuhan mendesak masih sangat banyak. “Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat, jajaran pemerintahan desa, dan relawan yang telah membantu. Namun, bantuan lebih besar dan lebih cepat sangat dibutuhkan untuk membantu warga Batu Ampar yang kehilangan segalanya,” ujarnya.
Musibah ini seharusnya membuka mata hati banyak pihak, terutama para petinggi pemerintahan dan perusahaan di sekitar wilayah ini. Ratusan keluarga yang terdampak kebakaran memerlukan lebih dari sekadar bantuan sementara. Mereka membutuhkan tempat tinggal yang layak, pangan, pakaian, dan dukungan untuk membangun kembali kehidupan mereka.
Kini, lebih dari sekadar empati, mereka membutuhkan aksi nyata dari semua pihak yang memiliki kemampuan dan sumber daya. Kami berharap bantuan yang cepat dan tepat akan mempercepat pemulihan dan memberikan harapan bagi warga Batu Ampar yang tengah menghadapi ujian berat ini. Jangan biarkan mereka terpuruk lebih lama. Masa depan mereka sangat bergantung pada dukungan yang kita berikan.(*)