BBC NUSANTARA.CO.ID (KUTAI TIMUR) – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur terus menunjukkan komitmen kuat dalam bidang kesehatan sebagai bagian dari pelaksanaan 50 program unggulan Bupati dan Wakil Ardiansyah Sulaiman – Mahyunadi untuk lima tahun mendatang (2025–2030). Salah satunya melalui kerja sama strategis dengan Universitas Mulawarman (Unmul) yang telah memasuki tahun ketiga.
Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur, dr. H. Bahani Hasanal, mengungkapkan bahwa kerja sama dengan Unmul ini mencakup pengiriman dan pembinaan tenaga kesehatan, yang terdiri dari dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dan tenaga farmasi. “Tahun ini ada perubahan signifikan. Semula rencana pengiriman dua orang dokter tiap tahun, kini kita percepat menjadi tiga dokter per tahun mulai 2025 dan 2026.
“Artinya, dalam dua tahun akan ada enam dokter spesialis.” jelas dr. Bahani. Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa untuk lima tahun ke depan, target total adalah 10 dokter umum, 10 dokter gigi, dan 5 dokter spesialis. Sedangkan untuk tenaga farmasi, yang sebelumnya hanya dua orang per tahun, ditingkatkan menjadi empat orang per tahun sehingga akan menghasilkan 15 tenaga farmasi dalam lima tahun.
“Totalnya ada 40 tenaga kesehatan yang akan kita siapkan: dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dan farmasi. Setelah menyelesaikan pendidikan, mereka wajib mengabdi di Kutai Timur dengan ikatan kerja. Penempatan bisa di rumah sakit maupun puskesmas,” ujar Bahani. Dalam mendukung keberhasilan program ini, Pemkab Kutai Timur juga mengalokasikan dana hibah sebesar Rp 7 miliar kepada Unmul.
Dana tersebut diperuntukkan bagi pengadaan alat kesehatan dan alat kedokteran untuk menunjang proses pendidikan di Fakultas Kedokteran Unmul. “Program ini juga menyasar mahasiswa dari keluarga tidak mampu yang mengambil jalur mandiri. Biaya seperti SPI (Sumbangan Pembangunan Institusi), SPP, dan uang saku ditanggung Pemkab. Namun, jika mereka gagal menyelesaikan studi dalam waktu empat tahun, maka kelanjutannya tidak lagi dibiayai oleh Pemkab,” jelasnya.
Untuk program farmasi, Bahani menjelaskan bahwa beasiswa disalurkan melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setkab Kutim. Kesra berperan sejak awal proses masuk dan sepanjang masa studi para mahasiswa farmasi tersebut.
“Program kerja sama ini merupakan bagian konkret dari visi besar Pemkab Kutai Timur dalam memperkuat sistem layanan kesehatan daerah dan menyiapkan sumber daya manusia unggul demi mendukung pencapaian Kutim Hebat 2030”kata Bahrani.(*)