BBC Nusantara, IKN – Komitmen pemerintah membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai pusat pemerintahan modern dan tangguh juga menyentuh sektor pertahanan. Demi menjaga kedaulatan udara, TNI Angkatan Udara (AU) resmi mengajukan permohonan lahan sekitar 600 hektar kepada Badan Bank Tanah untuk pembangunan Pangkalan Udara (Lanud) IKN. Fasilitas ini akan menjadi komponen vital dalam sistem pertahanan udara nasional.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma TNI I Nyoman Suadnyana, menjelaskan pengajuan lahan tersebut merupakan langkah strategis sesuai amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang TNI. Lanud IKN akan berfungsi sebagai pangkalan operasional permanen, bukan sekadar tempat latihan. Fungsinya mencakup pusat kendali dan proyeksi kekuatan udara untuk melindungi objek vital negara, menjamin keamanan VVIP termasuk Presiden dan Wakil Presiden, serta menjaga kedaulatan wilayah udara dari potensi ancaman, khususnya dari arah utara dan jalur strategis Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II.
Lanud IKN dirancang dengan fasilitas pertahanan udara modern dan terintegrasi, meliputi Komando Sektor (Kosek) sebagai pusat radar dan pengendalian udara, Skadron Tempur dan Angkut Strategis, Skadron Helikopter VVIP dan Angkut Berat, serta Batalyon Kopasgat dengan kemampuan pertahanan udara aktif. Kehadiran fasilitas ini diharapkan membuat TNI AU memiliki kesiapan optimal dalam melaksanakan Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
TNI AU menegaskan, lokasi pembangunan Lanud IKN bersifat mutlak demi efektivitas pertahanan. Lanud diharapkan terintegrasi langsung dengan Bandara VVIP IKN untuk memungkinkan respons cepat menghadapi ancaman. Saat ini, lahan yang tersedia baru sekitar 50 hektar, jauh dari kebutuhan. Penempatan di lokasi alternatif yang terlalu jauh dinilai akan mengurangi efektivitas, mengingat tidak ada rencana pembangunan landasan pacu baru.
Pembangunan Lanud IKN dinilai sebagai langkah strategis untuk menjamin kedaulatan udara ibu kota baru. TNI AU menegaskan, tanpa sistem pertahanan udara yang kuat dan terpadu, IKN akan rentan terhadap ancaman. Lanud ini bukan sekadar infrastruktur militer, tetapi simbol ketangguhan negara, fondasi keamanan nasional, dan perisai bagi pusat pemerintahan yang modern, berdaulat, serta siap menghadapi tantangan global.(asr/*(