BBC NUSANTARA, KUTAI TIMUR — Dalam upaya menjawab tantangan ketahanan pangan dan mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, Ketua DPRD Kutai Timur Jimi menginisiasi kerja sama strategis dengan jajaran TNI AD melalui Kodim 0909/KTM.
Gagasan ini mencuat saat pertemuan resmi antara DPRD Kutim dan Dandim 0909/KTM Letkol Arh Ragil Setyo Yulianto, Kamis (24/7/2025), di ruang VIP kantor DPRD. Dalam pertemuan tersebut, hadir pula Wakil Ketua I Sayid Anjas dan Wakil Ketua II Hj. Prayunita Utami.
“Peternakan sapi di Kutim memiliki potensi besar, namun selama ini belum mampu berkembang maksimal. Karena itu, kami ingin menjajaki kolaborasi konkret bersama Kodim untuk mewujudkan sistem pengelolaan peternakan yang lebih efektif dan berkelanjutan,” ujar Jimi dalam sambutannya.
Ia menambahkan, salah satu kendala utama yang menyebabkan stagnasi pengembangan sapi di Kutai Timur adalah sulitnya ketersediaan pakan berkualitas, terutama rumput gajah dan rumput unggul lainnya. Faktor ini, menurut hasil kajian pakar, berkaitan erat dengan kondisi tanah yang tidak sepenuhnya cocok untuk budidaya rumput pakan ternak.
“Setiap tahun bantuan sapi disalurkan ke kelompok tani, tapi hasilnya masih jauh dari harapan. Kami yakin, dengan keterlibatan langsung TNI AD yang memiliki pengalaman dan SDM mumpuni di bidang pertanian dan peternakan, terobosan besar bisa kita wujudkan bersama,” tambahnya.
Menanggapi hal itu, Letkol Arh Ragil Setyo Yulianto menyampaikan apresiasi sekaligus kesiapan untuk berkolaborasi. Menurutnya, TNI AD bukan hanya siap menjaga keamanan, tetapi juga menjadi bagian dari solusi pembangunan nasional di berbagai sektor strategis.
“Arahan Presiden sangat jelas: TNI harus terlibat aktif dalam membantu pemerintah daerah, termasuk dalam sektor pertanian dan peternakan. Kami menyambut baik ajakan ini dan siap bersinergi untuk mendukung ketahanan pangan di Kutai Timur,” tegasnya.
Dandim menyebutkan bahwa pihaknya memiliki personel yang telah dibekali pelatihan teknis di bidang peternakan, dan bisa diterjunkan langsung untuk mendampingi masyarakat dalam mengembangkan ternak sapi secara lebih modern, terpadu, dan produktif.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kutim Sayid Anjas menekankan pentingnya pendekatan berbasis riset dan pendampingan lapangan yang konsisten agar program ini tidak berhenti pada tataran wacana.
“Kami ingin ada aksi nyata. Bukan hanya soal memberi bantuan, tapi memastikan bantuan itu sampai, dimanfaatkan dengan baik, dan memberikan hasil yang terukur bagi kesejahteraan peternak,” kata Anjas.
Senada, Hj. Prayunita Utami menambahkan bahwa inisiatif ini juga harus menyentuh aspek pemberdayaan ekonomi keluarga, terutama di desa-desa yang selama ini menjadi pusat budidaya sapi.
Dengan semangat kolaborasi antara legislatif, eksekutif, dan unsur TNI AD, DPRD Kutai Timur berharap program penguatan peternakan lokal ini dapat segera diwujudkan sebagai kontribusi nyata dalam menyukseskan agenda besar Presiden Prabowo: Indonesia kuat melalui ketahanan pangan yang mandiri dan berkeadilan.(asr/*)